Kamis, 31 Maret 2011

KETIKA KAU MENEDUH

Tempat meneduh favorit saya semasa SMA dan kuliah adalah warteg. Jujur, karena saya di cuaca yang dingin ini mudah sekali lapar makanya saya meneduh di warteg memang sih tempatnya ga elit tapi sangat cocok buat kalangan mahasiswa yang duitnya ngepas seperti saya. Heheh. Warteg itu adalah bagian dari warna masa – masa SMA saya. Istirahat sekolah ke warteg sama teman - teman.meneduh di warteg.


Tapi, saya ga pernah pacaran makan di warteg. Agak ga asik juga kalo ngajak makan pacar ke warteg pas malem mingguan terus saya bilang , ‘Oke sayang aku jemput kamu pukul tujuh nanti kita dinner di warteg yah. Pake gaun yang aku beliin kemaren yah.’ Hahaha.


Siang ini, setelah saya pulang dari kampus tercinta saya yang berada di Kelapa dua dan di Depok tiba – tiba hujan turun secara perlahan dan lama kelamaan jadi semakin deras dan mulai membasahi sweater dan celana saya. Pertama yang saya cari untuk meneduh adalah warteg karena saya laper sekali, saya tengok kanan dan kiri melihat dimana letak warteg yang akan saya kunjungi. Tetapi sayangnya hampir semua warteg yang saya lewati sudah penuh oleh para orang yang meneduh di warteg. Dalam hati saya berkata ‘ aduh sial saya di dahului oleh orang lain’.


Saya terus mengendarai motor saya, lalu melewati kolong jembatan dan akhirnya saya meneduh saja di kolong jembatan itu karena sudah pasrah dengan keadaan cuaca yang tidak mendukung.Di kolong jembatan itu banyak sekali yang meneduh dan ada juga yang sedang memodifikasi motornya, karena ada yang jual cutting sticker di sini. Saya kaget kok di kolong jembatan ada musiknya ternyata ada sebuah mobil pick up yang membagikan brosur motor dan membawa motor yang di jualnya, jadi dia terpaksa meneduh agar tidak basah motornya.lalu salah satu pekerjanya ada yang membawa toa dan dia menyetel music melalui hapenya dengan menggunakan toanya supaya terdengar. Awalnya sih lagunya masih enak tapi lama kelamaan yang tadinya rock eh malah jadi dangdutan. Untungnya saja para peneduh tidak ada yang goyang, bisa – bisa nanti di kolong jembatan jadi macet dikarenakan ada dangdut dadakan. Hahaha.


Beberapa jam kemudian abang – abang yang jual BATAGOR meneduh juga karena takut kebasahan. Lalu satu persatu orang yang meneduh membeli batagor tersebut dikarenakan lapar, saya pun ikutan beli juga karena saya ngiler ngeliat orang yang pada beli. Kemudian saya sms tahaja ( pacar saya ) saya sms gini, ‘ bo aku lagi neduh di kolong jembatan sambil makan batagor terus full music loh, tahaja pun ngebales sms saya kaya gini, ‘ hah ? kok bisa full music gitu mbe ? keren banget tuh kolong jembatan. Saya pun menjelaskan pertanyaan tahaja yang sempet shock gitu. Kemudian hujan pun agak sedikit reda dan saya bergegas untuk pulang kerumah. Sesampai dirumah baju dan celana saya basah. Hahahaa :D

Rabu, 30 Maret 2011

POINT OF ORIFLAME IN MY CLASS

Di kelas saya ( 2 KA 07 ) terdapat beberapa orang yang menawarkan atau menjual produk yang bernama Oriflame, anda pasti juga tahu kan produk Oriflame itu sudah lumayan lama berkembang di kalangan para wanita tentunya. Heheh. Rata – rata produk Oriflame ini memang banyak sekali untuk perlengkapan wanita yaa contohnya seperti lipstick, parfum, bedak dll Karena tidak mungkin saya sebutin satu – satu karena banyak dan saya juga kurang paham tentang perlengkapan wanita. Di kelas saya ada 5 atau 4 yang menawarkan produk ini, masing – masing orang berusaha untuk menawarkan produknya supaya mendapat point yang di terapakan di dalam produk tersebut.

Hingga suatu hari teman saya yang bernama ina ( nama samaran ) dia menawarkan pacar saya untuk membeli produk Oriflame tersebut. Dia memberitahu apa saja yang ditanyakan kepada pacar saya kepada produk itu. Karena pacar saya juga bingung dan rada ga enak untuk membeli dari ina akhirnya pacar saya membantu ina untuk menawarkan ke teman – teman bermainnya dan keluarganya untuk membeli produk itu. Beberapa jam kemudian teman saya budi ( nama samaran ) menawarkan produk Oriflame juga ke pacar saya itu lalu tahaja “ ini nama pacar saya “ bilang ke budi ini yah barusan saja ina juga menawarkan produk ini ke saya maaf ya budi. Tidak apa – apa kok “ kata budi “. Hari esoknya teman saya mbul menawarkan Beauty Nail Buffer Set ini semacam alat untuk perawatan kuku untuk para wanita, tetapi lucunya saya mencoba alat perawtan kuku ini untuk membuktikan benar atau tidak. Setelah saya coba dan hasilnya sangat memuaskan Karena kuku saya jadi bersih dan mengkilap. Hahahahah.